Jumat, 03 September 2010

Shi-Yakusho



Shi-yakusho? apaan tuh. Bagi orang-orang yang tinggal di kota-kota Jepang dengan berbagai-bagai kepentingan, Shi-yakusho adalah sesuatu yang mesti diakrabi mulai dari saat datang pertama kali sampai pada saat akan meninggalkan negeri ini. Ya Shi-yakusho adalah kantor pemerintahan kota di Jepang. Disinilah segala urusan kewarga-kotaan diurus. Tentu saja yang pertama kali diurus di kantor ini adalah status tinggal yang ditandai dengan sehelai semacam kartu tanda penduduk kalau di Indonesia. Kami lebih suka menyebutnya alien card he..he..he.. dianggap datang dari planet lain kali ya

Sekalipun kita mengunjungi Jepang dengan menggunakan visa kunjungan singkat atau populernya disebut visa turis yang biasanya maksimum diberikan selama 90 hari dan setelah itu bisa diperpanjang sekali lagi, sehelai kartu yang menegaskan identitas kita sebagai penduduk kota walaupun untuk sementara, tetap bisa diurus di kantor tersebut. Lumayan buat kenang-kenangan kalau pulang nanti ke Indonesia, bisa ditunjuk-tunjukan bahwa di suatu ketika pernah diakui sebagai penduduk Kota Jepang. He..he..he.. maaf cuman itu doang gunanya kalo buat turis.

Urusan lain yang bisa diselesaikan shi-yakusho sangatlah beragam, tapi sebagai orang asing yang hanya tinggal sementara di negeri itu, urusan kita dengan shi-yakusho ya hanya urusan-urusan tertentu saja yang berkaitan dengan kepentingan kita selama tinggal di Jepang. Saya akan sebutkan beberapa urusan-urusan yang umumnya dilakukan oleh orang asing di Jepang.

Asuransi kesehatan nasional yang sangat diperlukan ketika kita sakit dan harus berobat, karena mendapatkan potongan harga obat dan biaya berobat 70% dari total biaya kesehatan yang muahal di Jepang, dapat diurus di shi-yakusho, tentu setelah setelah mengisi aplikasi pendaftaran.

urusan lain yang penting juga adalah mendaftar untuk mendapatkan tunjangan anak. Tunjangan ini diperoleh jika kita memiliki anak. Semakin banyak anak kita ya semakin banyak juga yen Jepang akan mengalir ke rekening kita. Namun tentu saja ada pembatasan jumlah anak yang bisa diberikan tunjangan. Pemberian tunjangan anak itu tidak sembarangan, pendapatan orang tua akan menjadi pertimbangan. Namun umumnya orang asing yang tinggal di Jepang pendapatannya kalo tidak zero income ya dibawah 1 juta yen/tahun, eitt tapi jangan salah banyak juga lho orang-orang Indonesia yang berpendapatan tinggi di Jepang sehingga tidak bisa dipertimbangkan untuk mendapatkan perumahan publik yang murah meriah, berbagai tunjangan lain, karena dianggap sudah mampu . Sebentar..sebentar lha kalo zero income, bagaimana bisa hidup di Jepang yang muahal? ya itulah salah satu enaknya hidup di Jepang bahwa pelajar dan mahasiswa yang hidup dengan beasiswa (yang sebenarnya stttttt jangan kasih tau siapa-siapa ya… dah lumayan untuk hidup di Jepang), akan dianggap tidak memiliki income sehingga di anggap sebagai kaum duafa yang layak untuk dibantu.

Status yang dianggap sebagai kaum duafa inilah yang kemudian membanjiri orang-orang asing dengan berbagai-bagai macam kemudahan dan fasilitas, tentu saja ini hanya berlaku untuk orang-orang asing yang masuk secara legal ke Jepang. Surat keterangan yang menegaskan ke-duafa-an, diperoleh melalui pelaporan income yang dilakukan secara tahunan.

Jika anak bersekolah, maka ada bantuan untuk masuk sekolah kelas satu, bantuan tunjangan sekolah, bantuan kunjungan wisata, bantuan biaya makan siang di sekolah (sekolah di Jepang dari pagi sampai sore, tidak diperbolehkan ada kantin disekolah, sehingga siang hari, makan, yang dikelola pihak sekolah). Urusan untuk memperoleh tunjangan sekolah ini juga di lakukan di Shi-Yakusho.

Saya tambahkan lagi satu urusan penting di Shi-yakusho yang kelak akan saya tulis secara detail dalam tulisan tersendiri di blog ini, yaitu urusan mendapatkan apartemen publik yang murah meriah, namun oke punya. Biaya sewa apartemen di Jepang cukup tinggi untuk ukuran orang-orang asing, sehingga cara untuk mensiasatinya adalah memperoleh apartemen yang dimiliki oleh pemerintah kota. Tentu banyak yang meminatinya sehingga perlu dilakukan pendaftaran, untuk proses screening dan drawing. Nah pendaftaran untuk memperoleh apartemen pemerintah kota ini dilakukan di divisi housing di dalam Shi-yakusho. Nah kalau beruntung, akan mendapatkan hak untuk menempati apartemen selama-lama waktu tersedia tinggal di kota itu dengan biaya murah dan dapat diskon 30 % lagi. wow enak nian.

Urusan lain lagi adalah urusan beranak. he..he..he..he… ya biaya kelahiran anak di klinik bersalin atau rumah sakit yang mahal, akan dibayari oleh pemerintah kota. alhasil beranak gratis. Masih belum cukup. Bayi yang baru lahirpun setelah urusan sertifikasi selesai dilakukan, dan bayi tersebut kemudian resmi menjadi warga kota, maka ada hadiah kejutan yang akan diberikan pemerintah kota, uang sebesar 300,000 yen atau setara 30,000,000 rupiah wow jumlah yang lumayan. Nah semua urusan beranak dan hadiah dilakukan di shi-yakusho yang menyenangkan, ramah,bebas calo, dan bebas uang suap. Tentu saja tiap shi-yakusho di Jepang berbeda dalam cita dan rasa. Tapi tentu sepakat kalo dikatakan urusan di shi-yakusho jauh lebih baik dari shi-yakusho-nya Indonesia. Kapan ya kota-kota kita bisa punya shi-yakusho yang handal kayak di Jepang.

Nah demikianlah sekelumit urusan-urusan penting yang umumnya dilakukan oleh para pendatang di Jepang di sebuah kantor yang bernama Shi-Yakusho. Tempat ini memang pantas untuk diakrabi dan disayang-sayang he..he..he..he..he… I love you full Shi-Yakusho

1 komentar: