Jumat, 30 April 2010

Laboratorium
Laboratorium bagi banyak orang adalah tempat ayang dipenuhi dengan aneka alat-alat dan mesin, serta identik dengan ruang hening, putih,yang terdengar hanya suara mesin dan ketukan papan keyboard komputer. Anggapan itu tentu saja benar 100%, karena demikianlah adanya sebuah laboratorium. Dari kata Labora yang berarti bekerja, sehingga laboratorium berarti "tempat untuk bekerja". Sekalipun pengertian laboratorium tidak pernah berubah namun peralatan yang terdapat di dalam laboratorium dan aktivitas yang menyertainya, tentu tidaklah sama dari satu laboratorium ke laboratorium yang lain. Ada laboratorium yang hanya berisi perangkat peralatan komputer, lemari buku, jaringan internet, kegiatan di dalamnya adalah analisis yang dilakukan secara numerik dengan menggunakan bantuan program-program komputer.Apapun bentuk fisiknya dan aktivitas yang menyertainya, sepanjang tempat itu digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah (analisis-sintesis) maka tempat itu bisa disebut sebagai laboratorium. Contohnya di laboratorium urban and environmental economics, perangkat utama yang terdapat di dalamnya hanyalah komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet sistem LAN. Sedangkan program utama yang digunakan adalah Mathlab,Visual basic, Fortran. Jenis pekerjaan yang dilakukan adalah analisis numerik.

Senin, 26 April 2010

Belajar
Proses belajar adalah bagian dari kehidupan kita sebagai manusia. Tanpa kita sadari bahwa, begitu banyak proses belajar yang telah kita lalui sehingga,kalau sampai saat ini kita bisa melakukan berbagai macam ketrampilan hidup, maka itu tidak diperoleh secara tiba-tiba, itu datang sebagai hasil dari pembelajaran. Masih ingatkah kita bagaimana kita belajar berjalan, kita belajar mengenali alam yang ada disekitar kita, atau masih ingatkah kita belajar mengenai lambang numerik abstrak, atau belajar berbicara, menulis dan sebagainya.

Manusia adalah mahluk yang mampu belajar secara kompleks. Otaknya memang didesain itu tugas itu. labirin-labirin otak manusia memiliki kemampuan jauh di atas mahluk hidup lainnya di dalam menyimpan memori dan berimajinasi. Itu sebabnya manusia mampu belajar dari pengalaman-pengalaman sindiri maupun pengalaman orang lain yang dideskripsikan. Manusia membangunan peradaban dan kebudayaannya sendiri melalui kemampuan deskripsi lisan dan kemudian berkembang kepada deskripsi tulisan. Kebudayaan yang didalamnya terkandung pengetahuan-pengetahuan hasil dari pengalaman generasi-generasi sebelumnya, berkembang secara sedimentasi, berlapis-lapis, bertumpuk-tumpuk, dan tiap lapisan mengandung makna pencapaian optimum dari genarasi yang membangunnya.

Selama pembelajaran menjadi bagian dari kodrat manusia maka demikian juga pengembangan kebudayaan dan peradabannya menjadi sebuah keniscayaan. Sampai kapan? sampai ke dalam ketiadaan. Ketiadaan (emptiness) adalah bahasa yang dipakai dalam ruang ilmu pengetahunan, sementara kekekalan (eternity) adalah bahasa kaum agamawan untuk satu pengertian yang sama. Untuk lebih menjelaskan maksud tulisan ini maka ijinkanlah saya menggunakan terminologi kalangan agamawan ini. Berawal dari kekekalan sampai kekekalan. Lantas apa artinya kehidupan manusia? kehidupan manusia adalah bagian dari periode yang berawal dari kekekalan sampai kekekalan. Jika kita ingin membayangkan bahwa awal dari segala sesuatu adalah kekekalan dan akhir dari segala sesuatu adalah kekekalan, maka dapatlah kita bayangkan sebuah garis yang tidak berujung hulu dan tidak berujung hilir atau dalam bahasa matematika dikenal dengan istilah infinity. Lalu diantara garis infinity itu, kita bayangkan muncul riak garis lalu setelah sekian jauh beriak lalu garis itu kembali lurus lagi. Ujung hulu Garis yang beriak itu adalah permulaan kehidupan manusia di Bumi sementara ujung hilir garis yang beriak itu adalah akhir dari kehidupan peradaban manusia dan kehidupan bumi atau yang lebih luas lagi alam semesta ini. Pemahaman ini sejalan dengan big bang theory yang dikembangkan oleh ilmuwan terkemuka untuk menjelaskan terjadinya alam semesta ini. Berdasarkan big bang theory alam semesta ini mengerut dan mengembang sejak ledakan besar terjadi berbilyun-bilyun tahun cahaya yang lalu. Dan bumi kita berada dalam pusaran ledakan itu, yang belum berhenti bergerak sampai sekarang ini. Alam semesta tidak kosong di dalamnya bergerak energi yang besar, yang mengatur semua sirkulasi, gerakan benda-benda yang ada didalamnya. Ada hukum yang mangatur alam semesta ini, dan didalam hukum tersebut terdapat turunan hukum yang lain yang mengatur dalam skala yang lebih kecil demikian seterusnya. Skala itu berujung, paling tidak sampai saat baru itulah yang bisa difahami oleh manusia yaitu skala atom. Apakah ada skala yang lebih kecil lagi seperti misalnya atom di dalam atom?. Tentu jika mengingat pola dari kekekalan sampai kekekalan maka skala itu pastilah tidak akan berujung akan ada berjuta-juta skala yang lebih kecil lagi dari atom, jika saja seandainya ada kemampuan kita untuk menemukannya. Jadi jika kita menyadari sepenuhnya bahwa alam semesta ini bergerak dalam tatanan hukum-hukum yang pasti,digerakan oleh energi kosmik yang maha besar, maka sungguh sulit untuk meragukan sang Cause Prime atau Sang Prime Mover di dalam alam semesta kita ini. Maka perjuangan para ilmuwan besar yang mendedikasikan hidupnya untuk membuka tabir rahasia alam semesta ini, selayaknyalah membawa umat manusia semakin mendekat kepadaNya.

Rabu, 14 April 2010

BERITA DIKUTIP DARI KOMPAS

JAKARTA, KOMPAS.com - Anjungan Kalimantan Tengah berupa rumah panjang atau rumah betang di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII Jakarta, minim data dan buku informasi tentang provinsi dan kabupaten di Kalteng.

"Buku tentang profil masing-masing kabupaten di Kalteng tidak lengkap. Mestinya data yang ada di anjungan ini selalu dibarui secara periodik," kata Anis, seorang petugas anjungan Kalteng di TMII Jakarta, Kamis (15/4/2010).

Menurut Anis, semestinya pemerintah daerah dan provinsi memberikan data, misalnya buku-buku tentang potensi daerah dan sejarah masing-masing kabupaten sehingga pengunjung anjungan mengetahui kondisi daerah setempat.

Apalagi, kata dia, angjungan ini banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga sebelum mengunjungi wilayah Kalteng para turis sudah mendapatkan informasi yang memadai.

"Kami tidak tahu kenapa pemerintah daerah dan provinsi kurang memberikan perhatian terhadap keberadaan anjungan yang merupakan pintu gerbang Kalteng sebelum orang berkunjung ke daerah," kata perempuan berjilbab ini.

Anis mengatakan, selain minimnya informasi, belum semua kabupaten mempunyai ruang berisi miniatur daerah di dalam anjungan Kalteng itu seperti pakaian adat dan benda khas daerah setempat.

Saat ini, katanya, hanya ada enam dari 14 kabupaten dan kota yang memiliki stand (ruangan), yakni Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Kapuas dan Kota Palangkaraya.

Delapan kabupaten yang merupakan kabupaten pemekaran seperti Kabupaten Murung Raya, Barito Timur, Pulang Pisau, Gunung Mas, Katingan, Seruyan, Sukamara dan Lamandau belum memiliki miniatur daerah.

"Rencananya ruangan untuk kabupaten pemekaran itu akan menempati bangunan rumah adat lainnya di sekitar anjungan Kalteng, namun hingga sekarang belum ada realisasinya," jelas Anis.

Anjungan Kalteng di kawasan wisata ini berada di atas lahan seluas satu hektare terdiri atas beberapa bangunan utama digunakan untuk ruang pamer hasil hutan, antara lain damar, karet, rotan, dan akar pasak bumi.

Selain itu hasil kerajinan, antara lain kerajinan dari getah karet, batu kecubung, dan berbagai jenis anyaman, berbagai jenis senjata tradisional seperti mandau, tombak, sumpit, tombak mata tiga, dan sejenis perisai (talawang).

Ada pula alat penangkap ikan (mihing) di Sungai Kahayan Hulu berbentuk rakit yang menurut legenda merupakan alat gaib Sangiang, jika dipasang di darat dapat menghimpun harta benda, sedangkan jika dipasang di air dapat menghimpun ikan.

Bangunan lain sebagai pelengkap, berupa dua pantar sanggaran, dua buah tiang pantar panjang Kamelang Dare yang dianggap sebagai jalan roh untuk naik ke surga, serta sandung, yakni tempat menyimpan tulang manusia yang sudah meninggal dan sudah ditimahkan dengan suatu upacara khusus.

Balai adat berbentuk hampir sama dengan rumah betang, tetapi tak ada biliknya berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan berbagai upacara adat, tempat musyawarah antarkeluarga dan antarsuku, tempat hantaran pada upacara tiwah, serta tempat untuk menyimpan peti yang berisi kerangka sebelum dipindahkan ke sandung.

Di Anjungan Kalteng, bangunan ini digunakan untuk tempat pertemuan, tempat pertunjukan seni, serta pameran lukisan tentang pelbagai jenis upacara adat, tarian daerah, dan legenda.

Di seputar anjungan dibangun kolam yang menggambarkan sungai yang di dalamnya ada sepasang perahu yang dinamai Banama Riung Ajung Kangkari Rayang, merupakan kendaraan para roh suci dan dewa-dewa dalam kepercayaan Hindu Kaharingan.

Sebagaimana anjungan lain, Anjungan Kalimantan Tengah menggelar kesenian tradisional dan upacara adat suku Dayak pada hari Minggu dan libur.

Selasa, 13 April 2010

AWARD


2010年4月 8日
環境・生命工学専攻 D2年 Indrawan Permanaさん、生産システム工学専攻 M2年 菅原喬史さんが、「日本環境共生学会学会賞<環境共生学術賞>研究発表発表賞」を受賞しました。
環境・生命工学専攻博士後期課程2年 宮田研究室 Indrawan Permanaさん、生産システム工学専攻 修士課程2年 渋澤研究室 菅原喬史さんが、平成21年9月26日~27日につくば市で開催された第12回日本環境共生学会研究発表大会において発表した研究に対し「日本環境共生学会学会賞<環境共生学術賞>研究発表大会学生発表賞」が授与されました。

本賞は、環境共生に関する研究発表の中で優れた内容および発表を行った学生に対して贈られる賞です。
講演題目: An Urban Economic Model of Illegal Settlements in Flood Prone Areas in Central Kalimantan Province, Indonesia
発表者: 環境・生命工学専攻 博士後期課程2年 宮田研究室 Indrawan Permana
共著者: 宮田 譲 教授 

講演題目: 自動車産業における技術革新がもたらす経済波及効果の分析
発表者: 生産システム工学専攻 修士課程2年 渋澤研究室 菅原喬史
共著者: 渋澤博幸 准教授 

April 8, 2010

Indrawan Permana, a D2,doctoral student in Department of Environmental and life Engineering Toyohashi University of Technology and M2 student of Production Engineering Sugawara Takashi have been awarded “The best Papers Presentation Award” by Environmental Society of Japan at HES conference which was held in Tsukuba City in September 26 - 31, 2009. Around 27 researchers have participated in the conference of the 12th HES


This award, is awarded for outstanding student who made the best achievement during the conference. Indrawan Permana and co-authors Prof. Miyata Yuzuru presented a paper with a title “ An Urban Economic Model of Illegal Settlements in Flood Prone Areas in Central Kalimantan Province, Indonesia”.

Sugawara Takashi presented with co-authors: Professor Hiroyuki Shibusawa “Analysis of economic impact caused by technological innovation in the automotive industry”